Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2010

Siapakah Kita

Gambar
Adakah kita seorang Islam? Pernahkah kita terfikir... Hidup kita ini hanyalah sementara. Sampai masanya kita akan pergi menemui Allah. Apakah bekalan dan persediaan kita menempuh hari kematian. Dalam kita mengejar kejayaan dunia, kita sering lupa bahawa tujuan hidup kita yang sebenar.. apakah pilihan kita? Beruntunglah orang-orang yang berebut-rebut menagih ihsan dan kasih sayang Allah. Sesungguhnya keredhaan Allah yang kita cari. Dunia yang semakin tua ini sering dilanda masalah, kegawatan ekonomi, timbul pula gejala murtad... Fitnah.. gempa bumi, peperangan dan bermacam-macam lagi. Ini sebenarnya adalah ujian Allah kepada kita. Adakah kita benar-benar menginsafinya. Semua ini juga adalah bala!! Tanda kemurkaan Allah!! Adakah kita benar-benar seorang Islam? Maka,adakah kita fikir bahawa kejayaan kita di Universiti dapat membawa kita ke Syurga?Adakah kita fikir bahawa kejayaan kita adalah kerana usaha dan ikhtiar anda sendiri. Tidak malukah kita mengaku diri kita hebat, bijak, rajin .....

BUKAN PERMATA BIASA

Gambar
Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu’ berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya. Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya. Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang t...

MENGGAPAI CINTA ALLAH

Menggapai Cinta Allah By: agussyafii Bahasa sehari-hari mengenal istilah Allah yang di atas, atau Allah yang di langit. Langit sering didefinisikan sebagai batas pandangan mata. Dalam al Quran langit disebut dengan nama sama' atau samawat. Dalam bahasa Arab, sama' mengandung dua artinya, pertama, ma `ala ka, apa yang di atasmu. Dari pengertian ini maka plafon di rumah kita di sebut langit-langit. Ke dua, langit adalah ungkapan tentang sesuatu yang tidak terjangkau oleh akal kita. Jika disebut surga berada di langit artinya akal kita tidak akan mampu melacak keberadaannya. Surga dapat dilacak dengan keyakinan atau iman, bukan dengan rasio. Bahasa sehari-hari juga suka menggunakan istilah langit meski kurang tepat, misalnya menyebut kecantikan luar biasa dari seorang gadis dengan menyebut cantiknya selangit, kekayaan yang sangat banyak disebut kayanya selangit , dan ungkapan semisal lainnya. Orang beriman meyakini bahwa di balik alam raya ini ada alam langit atau `alam mala...